W. Jenis Keputusan dalam Sistem Informasi
https://yuniatisiti.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen-dan-pengambilan-keputusan/
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Sistem infomasi
manajemen merupakan sistem yang menghasilkan informasi bagi proses pengambilan
keputusan.
A. Proses
Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah proses pemiliham dan beberapa alternatif tindakan untuk
mencapai tujuan atau tujuan-tujuan.
Ada
empat dari pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pemikiran
( Inteligence)
2. Perancangan
( Design)
3. Pemilihan
( Choice)
4. Penerapan
( Implementation)
1. Tahap
Pemikiran
Pada tahap ini
dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara berkesinambungan atau
sesekali. Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang vertujuan untuk
mengidentifikasi adanya permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan.
Aktivitas-aktivitas
tersebut adalah:
a.
Menemukan
Permasalahan
Tahap pemikiran
dimulai dengan identifikasi tjuan dan saaran ari organsisasi. Permsalahan
timbuk dari adanya ketidakpuasan terhadap keadaan yang sedang
berjalan. Ketidakpuasan tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara
apa yang diinginkan dan apa yang terjadi atau tidak terjadi. Pada tahap
ini usaha yang dilakukan ialah mencari apakah ada permasalahan, mencari
besarnya permasalahan dan mengidentifikasi permsalahan tersebut
b. Klasifikasi
Permasalahan
Aktivitas ini merupakan
konseptualisasi dari masalah dalam usaha untuk mengklasifikasian ke dalam
beberapa kategori yang dapat didefinisikan.
i. Penguraian
Permasalahan
Banyak
permsalahan kompleks yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian
permasalahan. Dengan memecahkan bagian permasalahan yang paling mudah
dapat menolong dalam emmecahkan permasalahan yang kompleks. Pendekatan ini
juga membantu komunikasi antar orang-orang yang terkait dengan proses solusi.
ii. Kepentingan
Permasalahan
Pada tahap
pemikiran penting untuk menentukan pemilik dari permasalahan tersebut.
Tahap pemikiran
diakhiri dengan suatu pernyataan permasalahan. Pada waktu itu tahap
peracangan dimul
2. Tahap
Perancangan
Tahap
Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan menganalisa
tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn pembuatan,
pengujian dan validasi model dari situasi permasalahan tersebut.
Pemodelan adalah
kombinasi dari seni dan sains. Beberapa topik dari permodelan yang
berhubungan dengan model kuantitatif adalah:
a. Komponen
Model
Semua model
terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu variabel keputusan, variabel yang tidak
dapat dikontrol serta parameter-parameter dan variabel-variabel hasil atau
keluaran.
b. Stuktur Model
Kuantitatif
Model
Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model yang dihubungkan oleh ekspresi
matematis seperti persamaan atau ketidaksamaan.
c.
Prinsip-prinsip Pemilihan
Evaluasi dari
alternatif-alternatif dan pemilihannya langsung dari tipe kriteria-kriteria
yang akan digunakan. Dua prinsip dalam pemilihan ialah normatif dan deskriftif.
Model Normatif
Alternatif yang
dipilih ialah yang dapat dibuktikan yang terbaik diantara alternatif-alternatif
yang mungkin.
Model Deskriptif
Model deskriptif
mendeskripsikan suatu sistem seperti adanya atau akan menjadi apa nantinya.
·
Mencari
Alternatif-alternatif
Bagian yang
signifikan dari proses pemdoelan ialah menciptakan
alternatif-alternatif. Hal ini membutuhkan kreatifitas dan proses mencari
yang membutuhkan waktu dan biaya.
·
Memperkirakan
Keluaran dari Masing-masing Alternatif
Untuk
mengevaluasi dan memperbandingkan alternatif-alternatif yang telah
diperkirakan, perlu untuk meramalkan keluaran-keluaran yang akan dihasilkan
ooleh setiap alternatif tersebut.
·
Mengukur Hasil (
Tingkat Pencapaian Tujuan)
Nilai suatu
alternatif dilihat berdasarkan kemampuannya untuk mencapai tujuan.
·
Skenario
Skenario adalah
suatu pernyataan tentang asumsi mengenai lingkungan operasi dari sistem
tertentu pada waktu tertentu.
c. Tahap
Pemilihan
Tahap pemilihan
meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara tindakan-tindakan
yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan dapat memecahkan
masalah yang sesungguhnya.
Untuk model
normatif dapat digunakan pendekatan analitis atau memperbandingkan satu dengan
yang lainnya secara mendalam. Untuk model deskriptif dapat digunakan
perbandingan alternatif-alternatif dengan jumlah terbatas yang dilakukan baik
dengan pendekatan penarian buta (blindly approach) atau dengan pendekatan
heuristik.
Pendekatan
Pencartian Formal ( Turban)
i. Teknik-teknik
Analistik
Teknik-teknik
analitis menggunakan formula matematis yang secara langsung dapat menurunkan
solusi optimal atau memprediksi hasil tertentu
ii. Algoritma
Teknik-tekniks
analitis dapat menggunakan algoritma-algoritma untuk meningkatkan efisiensi
dalam proses pencarian alternatif.
iii. Pendekatan
Penarian Buta ( Blind Search)
Teknik pencarian
buat mengacu pada pendekatan pencarian yang berubah-ubah dan tidak ada
panduannya. Ada dua type pencarian buta, yaitu:
– Enumerasi
lengkap, yaitu seluruh alternatif dipertimbangkan sampai solusi optimal
didapatkan
– Enumerasi
tidak lengkap, yaitu penarian parsial, dimana hanya sebagian laternatif saja
yang dieprtimbangkan sampai solusi yang cukup baik didapatkan.
–
d. Pendekatan
Heuristik
Heuristik ialah
aturan-aturan keputisan mengenai bagaimana suatu masalah seharusnya
dipecahkan. Heuristik dikembangkan dengan analisis masalah yang padat dan
teliti, kadangkala dengan menggunakan metode desain eksperimen.
B. MANAJEMEN
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Manajemen di
dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
1. Tingkat
Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3
tingkat, yaitu:
– Manajemen
Puncak
– Manajemen
Madya
– Manajemen
Bawah
Manajemen
Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Tugas utama
terpenting adalah perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan
sasaran serta rencana jangka panjang organisasi. Informasi yang dibutuhkan
manajemen tingkat ini ialah informasi yang luas mengenai arah kecendrungan
perusahaan dan lingkungan eksternal.
Manajemen
madya lebih banyak berguvungan denga nperencaan taktis yaitu menentukan
bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan pengawasannya.
Manajemen
tingkat bawah banyak berhubungan dengan perencanaan operasional yaitu
bertangung jawab langsung dalam perencanaan dan pangawasan aktivitas-aktivitas
pekerjan sedemikian sehingga target tingkatan yang lebih tinggi dapat tercapai.
2. Pendekatan
Kontingensi
Pendekatan
kontingensi ialah bahwa tidak ada suatu cara yang standard dan terbaik yang
dapat diterapkan untuk setiap manajer dari setiap organisasi, dalam setiap
kondisi dan setiap waktu.
Faktor-faktor
dan kendala-kendala situasional atau dengan kata lain manajer harus mempunyai:
a. Pengetahuan
yang baik mengenai teori manajemen
b. Sikap
yang merefleksikan hal tersebut baik secara teori ataupun tergantung
faktor-faktor situasional yang sangat berguna untuk kondisi-kondisi tertentu
c. Ketrampilan
untuk mengidentifikasi, menganalisi dan mengoreksi situasi yang kompleks.
Lingkungan
eksternal dari organisasi terdiri dari:
a. Kebudayaan
umum yaitu teknologi, sosiologi, ekonomi, politik dan lain sebagainya
b. Kelom[ok
khusus yang berinteraksi dengan organisasi, yaitu pelanggan, pemasok, pesaing,
sumber tenaga kerja,serikat buruh, dan pemerintah.
Faktor-faktor
Internal organisasi terdiri dari pemilik, pekerja, budaya perusahaan, harta
yang terukur, struktur organisasi, tugas-rugas atau pekerjaan, sejarah
perusahaan, kebijaksanaan perusahaan, rencana perusahaan, prosedur-proseudr dan
sebagainya yang diidentifikasikan sebagai milim atau bagian dari organisasi.
3. Peran
Manajemen
Ada banyak teori
mengenai peran manajemen dalam organisasi. Henry Fayol menyatakan bahwa
manajemen terdiri dari 5 tindakan, yaitu:
a. Perencanaan
b. Penngawasan
c. Pengorganisasian
d. Pelaksanaan
e. Pengkoordinasian
Pada tahun
1970-an Henry Mintzberg menyempurnakan konsep Fayol, yaitu Peran manajer dapat
dibagi menjadi peran yang behubungan dengan manusia, informasi, dan keputusan.
A. Dalam hubungannnya dengan manusia:
– Figur
Pimpinan : Berhubungan dengan tugas-tugas seremonial dalam jabatannya
sebagai manajer
– Pemimpin : Kemampuan
untuk mempengaruhi atau memimpin orang-orang dalam usaha membuat keinginan atau
tujuan menjadi kenyataan
– Penghubungn : merupakan
penghubung antar bermacam-macam tingkatan organisasi dan sebagai penghubung
antar orang-orang di dalam satu tingkatan organisasi.
B. Dalam hubunngannya dengan Informasi
– Penerima
atau Pusat : sebagai penerima informasi, manajer mengumpulkan
informasi untuk kemudian disimpan atau didistribusikan. Alat bantu yang
dapat digunakan dalam peran ini ialah Sistem Informasi Manajemen
– Penyebar : sebagai
penyebar informasi ke bagian-bagian yang membutuhkan di dalam unit kerja
organisasi. Dalam peran ini dapat dibantu dengan Sistem Otomatisasi
Kantor.
– Pembicara : sebagai
penyampai informasi ke luar dari unit kerja atau organisasi.
C. Dalam
hubungan dengan keputusan
– Wirausaha
(entrepreuner) ialah orang yang memulai suatu usaha dan mengembangkan menjadi
suatu hal yang nyata, dengan asumsi banyak risiko yang harus dihadapi dalam
melaksanakannya.
– Tugas
menangani gangguan atau masalah berhubungan dengan pengawasan.
– Tugas
mengalokasikan sumber daya berhubunngan denngan perencanaan
– Tugas
sebagai perunding mengharuskan manajer agar dapat mempertahankan pendapatnya.
4. Perencanaan
dan Pengawasan
Aktivitas
perencanaan dinyatakan oleh Anthony (1965) sebagai tiga tipe yang berbeda,
yaitu perencanaan strategis, perencanaan taktis dan perencanaan operasional.
a. Perencanaan
Strategis umumnya meliputi perencanaan jangka panjang dan berada pada tingkatan
yang paling tinggi pada sistem perusahaan/organisasi.
b. Perencanaan
praktis merupakan perencanaan untuk menentukan bagaimana sasaran-sasaran
strategis dapat dicapai.
c. Perencanaan
operasional meliputi perencanaan pada tingkat yang paling rinci.
5.Gaya Manajemen
d. Kepemimpinan
Manajemen yang
efektif seringkali berarti kepemimpinanyang baik. Pemimpin yang baik
menurut Parker (1989) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
· Penemu Kesempatan
· Melakukan hal-hal yang benar
· Mengetahui bagaimana membuat orang lain merasa
senang
· Dapat memberi semangat kepada orang lain
· Dapat menerima orang lain seperti adanya, bukan apa
yang seharusnya
· Menitikberatkan pada kondisi saat ini bukan saat
lampau
· Mempunyai kemampuan untuk mempercayai orang lain
dan mengambil resiko dari kepercayaan tersebut.
· Tidak membutuhkan ijin terus menerus dalam
melakukan tindakan
· Tidak membutuhkan penghargaan
· Mempunyai visi terhadap masa yang akan datang, yang
akan mengarahkan tindakan-tindakannya
· Selalu berpikir untuk mencapai keberhasilan,
kegagalan adalah konsep yang tidak pernah ada
· Tidak akan membuang-buang waktu dengan kekhawatiran
yang tidak perlu.
e. Teori X
dan Teori Y
Teori X dan
Teori Y merupakan teori yang dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1946)
i. Teori X
(autocratic) adalah teori yang menyatakan bahwa manajer cenderung untuk percaya
bahwa manusia pada dasarnya mempunyai sifat tidak menyukai bekerja dan jika
mungkin akan mengelakkanya. Oleh karena itu pekerja harus terus diarahkan,
dimotivasi dan diawasi dengan keras.
ii. Teori Y
merupakan kebalikan dari teori X yaitu bahwa manajer cenderung untuk percaya
bahwa manusia menyukai pekerjaan mereka dan mendapatkan kepuasan dari pekerjaan
tersebut.
f. Delegasi
Kewenangan
Manajer harus
tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang dapat didelagasikan ke
bawahan. Untuk menentukan hal tersebut tergantung dari beberapa faktor
yang berhubungan yaitu antara lain kekuatan dan kelemahan manajer itu sendiri,
kekuatan dan kelemahan bawahan, waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
masalah, pentingnya pekerjaan tersebut dan tingkat resiko yang berhubungan
dengan keberhasilan pekerjaan tersebut.
g. Manajemen
dengan Penyimpangan ( Management by Exception)
Manajemen dengan
penyimpangan merupakan bentuk pengawasan manajemen dimana perhatian manajerial
difokuskan pada besarnya penyimpangan dari standar.
h. Manajemen
dengan Tujuan ( Management by Objectives)
Manajemen dengan
Tujuan seringkalli digunakan untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja pekerja
yang mempunyai kemampuan untuk mengawasi dirinya sendiri (pekerja teori Y)
Sistem Informasi UNIDHA: http://si.unidha.ac.id
Dosen PTI, Faradika, M.Kom: http://faradika.id
Komentar
Posting Komentar